Algoritma Banker, kata tersebut didapat dari fakta memodelkan banker dikota kecil yang berurusan dengan sekumpulan nasabah yang memohon kredit.
Pada Algoritma Banker ini, kondisi mutual exclusion, hold and wait dan non preemption diijinkan dan proses-proses melakukkan klaim penggunaan eksklusif sumber daya-sumber daya yang diperlukan. Proses-proses diijinkan menggenggam sumber daya-sumber daya sambil meminta dan menunggu sumber daya-sumber daya lain serta sumber daya-sumber daya itu tidak diijinkan di preempt proses lain.
Proses-proses dapat meminta satu sumber daya pada suatu waktu. Sistem Operasi dapat memberikan akses sumber daya atau menolak permintaan. Jika ditolak, proses masih menggengam sumber daya yang telah diaokasikan untuknya dan menunggu selama waktu berhingga sampai permintaannya dapat diberikan.
Sistem hanya memberikan permintaan yang menghasilkan state selamat. Permintaan proses yang akan menghasilkan state tak selamat secara berulang ditolak sampai permintaan dapat dipenuhi. Tentunya karena sistem selalu memelihara agar dalam state safe, cepat atau lambat (yaitu dalam waktu yang berhingga) semua permintaan dapat dipenuhi dan semua proses dapat berakhir.
Kelemahan Algoritma Banker:
1. Proses-proses jarang mengetahui diawal proses jumlah maksimum sumber daya yang akan diperlukan
2. Jumlah proses tidak tetap, secara dinamis beragam begitu pemakai-pemakai baru login dan logout
3. Sumber daya yang dihitung sebagai tersedia dapat saja tiba-tiba ditanggalkan sehingga sebenernya menjadi tidak tersedia.
4. Proses-proses harus independen, yaitu urutan proses-proses dieksekusi tidak dibatasi kebutuhan sinkronisasi antarproses.
5. Algoritma menghendaki memberikan semua permintaan selama waktu yang berhingga.
6. Algoritma menghendaki client-client mengembalikan sumber daya setelah suatu waktu yang berhingga.
Referensi:
DR. Bambang Hariyanto, Sistem Operasi Revisi keempat, Informatika
0 komentar:
Posting Komentar
Blogger yang baik selalu meninggalkan komentar setelah membaca :)